Pas abis kegiatan di Bandung hari Sabtu, saya sengaja mengambil tiket pulang ke Makassar Minggu Malam, biar bisa jalan di seputaran Jakarta n Bandung. Awalnya belum ada rencana pasti mau kemana, yang penting jalan. Mau nyari open trip yang sesuai dengan waktu yang tersedia. Sampai Sabtu pagi, saya masih belum ada tujuan pasti. Saya ngontak operator tour yang suka nawarin trip di groupon, katanya lagi gak ada short trip hari minggu itu. Hasil browsing internet ada banyak open trip namun rata-rata harus nginap semalam dan berangkat sabtu pagi-pagi sekali serta meeting pointnya di Jakarta. Sementara saya  masih di Bandung. Lalu saya ketemu open trip 3 pulau yang gak nginap, sy posting request melalui Facebook untuk join. Pucuk dicinta ulam tiba, teman saya, Mbak Afi pas liat request saya malah nawarin gabung jalan kesana hari Minggu dan nawarin nginap di rumahnya. Asikkk.

Dari hotel, saya mampir dulu ke Grapari ngurus kartu Halo dan sekalian beli hp disana. Hp saya baru hilang di hotel, mungkin jatuh diballroom  tempat acara atau perjalanan dari ballroom ke kamar. Udah di lapor ke manajemen Hyatt, tapi gak ada hasil. Dan memang sulit untuk minta tanggung jawab hotel secara jatuhnya bisa dimana saja. Kalo hilang di kamar sih, lebih mudah untuk telusur.

Setelah dari Grapari, baru saya menuju Jakarta. Niatnya mau ikut gathering Backpacker Dunia untuk pertama kalinya mumpung pas lagi ada di Jakarta, namun sayang telat. Kena macet di Harmoni sementara waktu udah jam 3 sore lewat, ntar lagi acaranya usai. Mana saya bawa koper, gak seru kan datang telat pake nenteng koper segala. Dan tambah il-feel karena supir taxinya reseh karena kena macet. Lagian udah janjian sama Mbak Afi jam 5. Jadinya saya balik arah dan turun di Sarinah. Mending saya ngopi dulu di Excelso sambil nunggu Mbak Afi jemput disitu. Mbak Afi kebetulan lagi ikut seminar parenting di sekitar Sarinah makanya janjian di Sarinah.

3 Pulau yang kami kunjungi adalah Pulau Cipir, Pulau Kelor dan Pulau Onrust di Kepulauan Seribu. Jarak antar pulau berdekatan dan dapat dikunjungi dalam sehari. Naik kapal start dari Muara Kamal jam 09 pagi dan balik ke Muara Kamal sekitar jam 03sore. Harga trip jika startnya dari Muara Kamal berkisar 50rb-130rb tergantung trip organizernya, naik kapal kayu kapasitas 20 orang. Ada juga yang start dari Ancol dengan harga sekitaran 300rb, naik kapal cepat/fiber. Harga trip saya murah meriah saja, 99rb (naik kapal pp, makan siang, air mineral, tiket masuk 3 pulau).

Pulau Kelor jadi lebih terkenal karena si artis Atiqah Hasiholan mengadakan akad nikah disitu. Masyarakat lokal menyebutnya Pulau Kelor karena ukurannya sangat mungil, dianggap hanya selebar daun kelor. Daya tarik utama Pulau Kelor adalah Benteng Martello yang dibangun VOC pada abad ke-17. Benteng ini terbuat dari batu bata merah berbentuk lingkaran supaya senjata bisa bermanuver 360 derajat. Benteng Martello dibuat VOC sebagai alat pertahanan untuk meredam serangan musuh yang ingin menyerang Batavia. Benteng Martello di Pulau Kelor semakin rusak parah akibat letusan Krakatau pada tahun 1883.

Pulau Onrust awalnya merupakan lokasi dari galangan kapal milik VOC yang hilir mudik mengangkut hasil bumi Nusantara sebelum memasuki pelabuhan di Batavia pada abad ke-17 hingga ke-18.  Pulau Onrust dapat dikatakan pusat pertahanan VOC saat itu. Letak pulaunya strategis terlindungi Pulau Kelor dan Pulau Cipir. Tahun 1803-1810 Pulau Onrust sempat 3 kali dihujani bom besi oleh armada Angkatan Laut Inggris, hasilnya pulau ini pun hancur lebur hingga sebgaian tersisa seperti saat ini. Benteng-benteng tersebut sempat dibangun kembali tahun 1840 sebagai pangkalan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Di pulau ini berikutnya Pemerintah Hindia Belanda melakukan aktivitas bongkar muat logistik untuk perang.

Pulau Cipir  sering juga disebut pulau Kayangan masih tersisa bangunan benteng warisan VOC lengkap dengan meriamnya. Pulau Cipir  konon dijadikan pulau tampungan penderita penyakit lepra, kusta dan TBC yang diungsikan ke Pulau Onrust dan Pulau Cipir untuk diisolasi sehingga tidak menyebar. Dahulu kedua pulau tersebut dihubungkan sebuah jembatan namun kini yang tersisa hanya pondasi sisa pijakannya yang hancur akibat peperangan ataupun abrasi laut.

Bagi yang mau berenang di laut, biasanya di pulau Cipir diberi kesempatan buat berenang. Namun hati-hati dengan bulu babi yang banyak di pinggir pantai. Salah satu teman Mbak Afi apes terkena bulu babi ini di kedua kakinya.

Bagi yang mau mancing, di pulau Cipir dan Onrust bisa jadi pilihan sebagai tempat mancing. Pada saat berjalan mengelilingi pulau Onrust, kami bertemu 2 bapak yang sedang mancing. Lumayan juga hasil pancingannya, ada ikan layur, kerapu, baronang dan ikan lainnya.

Bagi yang hobi fotografi, menurut saya banyak spot foto menarik di 3 pulau ini.