Mt Fuji view from Mt Kachi

Gunung Fuji merupakan gunung yang tertinggi di Jepang (3776m) dan masuk dalam daftar World Cultural Heritage Site sejak tahun 2013. Tempat paling populer untuk melihat Gunung Fuji adalah disekitar Fuji Five Lakes dan Hakone, tapi banyak referensi yang lebih merekomendasikan Fuji Five Lakes.

foto diatas foto. View terbaik pastinya di musim semi dimana bunga sakura berbunga

di station Kawaguchiko menunggu bus pulang

Ke Fuji Five Lakes bisa naik bus maupun kereta. Kami memilih naik bus karena lebih murah. Bisa naik bus dari Tokyo station maupun Shinjuku station dengan operator bus yang berbeda. Yang dari Shinjuku bisa beli online ternyata. Tau begitu, kami bisa lebih awal membeli tiketnya. Kami membeli tiket bus JR di Tokyo Station dengan harga 3500yen PP. Agak nekad juga kami pergi ke Mount Fuji di hari kepulangan kami, tapi apa boleh buat sayang untuk di lewatkan. Tiket bus pergi dapat di jam 07.20, tiket bus pulang jam 17.00 (yang available untuk 14orang hanya di jam itu) . Lama perjalanan 3 jam. Jika tepat waktu, kami baru tiba di Tokyo Station jam 20.00 sementara penerbangan kami jam 23.50.
Kalau naik kereta, dari Tokyo station naik JR Chuo Station turun di Otsuki Station, terus naik Fujikyu Railway Line menuju Kawaguchiko Station. Kereta langsung total biayanya 4300 yen (one way) dengan lama perjalanan 125 menit, kereta lokal total biayanya 2650 yen (one way) dengan lama perjalanan 155 menit.

Jika ingin mendaki Gunung Fuji, startnya dari 5th station Mount Fuji (2305m). Bisa juga ikut open trip 2 hari. Berangkat dari Tokyo jam 6pagi, jam 10pagi tiba di 5th station, mulai mendaki sampai 8th station (3400m) sekitar jam 5sore, nginap di hotel. Jam 2 malam start jalan sampai puncak sekitar 2jam. Jam 10-12siang, diperkirakan sampai kembali di 5th station. Lalu pulang kembali ke Tokyo. Ada juga referensi traveller mandiri, mendaki nonstop, mulai jam 4 sore diperkirakan summit jam 4pagi kemudian lanjut turun. Yoshida trail yang sering dilewati kalo saya amati dari foto-fotonya dan dari waktu yang dibutuhkan, lebih mudah dibanding Gunung Rinjani (3726m) . Entry pointnya juga lebih rendah dibanding Mount Fuji, Sembalun Lawang di ketinggian 1156mdpl sementara 5th Station di ketinggian 2305m. Jadi kalau Rinjani bisa sampai puncak, yang ini juga insya Allah bisa. Pengen deh suatu waktu balik lagi ke Jepang dan mendaki Mount Fuji.

Tadinya mau check out dari hotel, semua barang dibawa ke Tokyo Station kemudian nyewa loker buat taruh barang. Tapi melihat banyaknya barang, agak ribet dibawa ke sana dan waktunya juga mepet. Jadinya kami menaruh barang itu di luggage storage di hotel saja.

Ada beberapa tempat yang direkomendasikan untuk melihat best view dari Mount Fuji di kota Fuji Kawaguchiko diantaranya Ubugayasaki, Oishi Park, track di sisi danau Kawaguchiko, Desa Nenba, Mt Mitsutoge, Lake Shojiko, Mount Ryugatake. Kalau dilihat dari brosur dan hasil searching, view yang menarik menurutku adalah di Oishi Park. Cuman sayang kami lewatkan karena ketidaktahuan kami padahal sebenarnya cukup banyak waktu untuk explore.

Mount fujinya perlahan kelihatan seiring cerahnya cuaca

Begitu tiba di Station Kawaguchiko, saya mengambil brosur di tourist information. Dan kami memutuskan untuk melihat view Gunung Fuji dari Mount Kachi (1075m) pakai kereta gantung. Tiketnya 1,240yen untuk dewasa sudah termasuk sightseeing boat di Danau Kawaguchiko. Kami cuman pengen santai-santai saja. Agak lama kami di Mount Kachi ini. Pas datang, agak mendung. Mount Fujinya gak kelihatan. Tapi  semakin siang, cuaca semakin cerah dan mount Fuji kelihatan. Asikkk.

view Fujikawaguchiko dan Lake Kawaguchiko from mt. Kachi

another view Fujikawaguchiko dan Lake Kawaguchiko from mt. Kachi

Me, Mount Fuji and the Rabbit

in front of the low level of ropeway

on the way to the ground

Banyak yang bisa diexplore di FujiKawaguchiko ini, banyak danau, kuil dan museum. Jika punya banyak waktu sebaiknya nginap di sini.

Bus tiba di Tokyo Station jam 8 malam. Kami memutuskan membagi diri. 4 orang kembali ke hotel untuk mengambil barang-barang dengan naik taxi. Saya dan sisanya langsung ke bandara Haneda naik kereta. Menunggu disana sambil liat situasi. Jam 9 sampai di bandara Haneda, antrian di counter check in panjang banget. Tapi terbagi-bagi, ada yang khusus sudah web check in tapi mau proses bagasi barang (ini yang antriannya panjang), ada yang sudah web check in dan tidak ada bagasi tapi harus cek dokumen dan fisik barang bawaan, ada juga antrian bagi yang sama sekali belum check in. Karena ada 1 teman yang beli bagasi, saya minta teman saya mengantri sambil menunggu barangnya datang. Yang naik taxi jam 09.30 sudah datang. Takjub juga mereka berempat hanya pakai 1 taxi dengan seabreg koper dan ransel. Hihihi.

Petugas yang menangani kami cukup sabar. Barang-barang semua ditimbang, tapi tidak komplain dengan beratnya meski beratnya lebih dari 7kg. Sesuai peraturan barang kabin Airasia hanya max 7kg. Dia hanya minta agar kami memastikan barang bawaan kami tidak boleh lebih dari 2 pieces termasuk barang-barang free tax. Jadi kami mengatur barang kembali agar bisa jadi 2 barang per orang. Setelah beres, baru kami memanggil petugas itu untuk mengecek kembali. Aman.

Ternyata di bandara Haneda, gak ada GST Refund. Padahal banyak tuh yang mau direfund kayak belanja di Hard Rock Cafe dan coklat, lumayan bisa dipakai untuk beli Tokyo Banana. Niat mau beli Tokyo Banana, gagal karena salah beli. Yang kami beli adalah sejenis moci, tapi tidak mengecewakan karena lumayan enak. Teman saya juga masih sempat keliling nyari Marlboro jenis tertentu buat bosnya. Bosnya itu hanya merokok dengan rokok impor. Gaya amat yakk.

Pesawat berangkat tepat waktu 23.50. Tiba di Kualalumpur jam 06.40 pagi, kami berpisah untuk kembali ke tempat asal masing-masing. Masih ada waktu untuk reschedule tiketnya K Ishak, tiket Garuda yang saya belikan untuk jam 1siang minta dirubah ke jam 8pagi, supaya bisa masuk kantor. Alhamdulillah bisa di reschedule dengan biaya tambahan cuman 300ribu.

Trip selesai.