Outing Kantor: Bangkok

Kami sepakat hadiah uang tunai yang didapat kantorku Desember kemarin, dipergunakan untuk outing kantor. Biar berasa kenangannya. Memory lasts forever. Jika dibagi dalam bentuk duit, lenyap tak berasa. Jika dibagi dalam bentuk barang, belum tentu semua butuh barang tersebut. Pada sepakat ke Bangkok, mumpung modal hadiahnya besar sehingga kontribusi pribadi gak terlalu besar. Kebetulan pula, pas ada promo diskon 400ribu Jakarta-Bangkok jika beli return dan pake kartu kredit tertentu. Sisa bayar 1.3juta pp. Memang gak semua dapat di harga tersebut tapi setidaknya bisa ngirit. Lebih cepat lebih baik, anak-anak kantor butuh refreshing setelah jor-joran kerja di akhir tahun. Mumpung juga masih awal tahun, aktivitas belum padat. Saya pun butuh momen ke Jakarta untuk mengurus visa UK. Sambil menyelam minum air. Biar tiketnya gratis. Hehehe.

Seperti biasa, urusan tiket diatur oleh orang kantor. Sisa nyari paket dari travel yang startingnya dari Bangkok. Lebih hemat, tiket domestik bisa memanfaatkan promo kartu kredit yang bekerjasama dengan penyedia layanan penjualan tiket online. Tidak mudah nyari travel murah dan terpercaya. Di internet banyak. Travel yang punya nama jelas terpercaya tapi harga menyesuaikan. Travel kecil banyak tapi belum banyak referensi/review. Sempat minta penawaran dari Sentosa Travel, respon awalnya cepat tapi gak tuntas. Gak sampai ngasih harga penawaran. Minta penawaran dari travel ipar, juga gak ngasih. Tapi emang gak maksa, mungkin dia malas karena pasti saya minta ditekan budgetnya hehe. Ada juga Vanda travel, tapi rupanya travel yang berpusat di Bangkok ini hanya kerjasama dengan travel. Jadi tau harga minimal paket tour Bangkok. Browsing lebih lanjut, nemu Tripkita. Kirim email minta penawaran, gak dibalas. Untuk fast response, disarankan via WA. Responsnya bagus, meski tidak langsung dijawab. Saya request itinerary minimal sebagai berikut: Hari pertama begitu tiba malam hari langsung ke Asiatique belanja; Hari kedua: Wat Arun, Wat traimit, Wat Pho; Hari ketiga: Noong Nooch Village. Itinerary sisanya terserah travel. Ngasih harga cukup menarik. Untuk 22orang, kenanya 1,150,000/orang plus tip driver/guide 3usd/hari/orang. Belakangan 1 orang batal karena harus ikut diklat. Harganya berubah, jadi nambah 40,000/orang. Saya protes kenapa seperti itu, padahal kalopun nambah harusnya gak terlalu banyak. Toh cuma komponen transportasi yang terganggu. Yang lain seperti makan, hotel dan tiket masuk harusnya gak terganggu. Sepakat nambahnya 30,000/orang. DP dibayar 2 minggu sebelum berangkat, sisanya dibayar pada saat tiba di Bangkok dalam bentuk bath. Sebenarnya rugi bayar pada saat tiba di Bangkok, karena kena selisih kurs Bath. Kita beli bath di harga 395idr, tapi total biaya paket tour dari rupiah di konversi dengan 1bath=380idr. Lumayan hampir 900ribu selisihnya. Opsi lain ada, bisa bayar rupiah tapi ditransfer sebelum kedatangan. Saya gak memilih ini, karena merasa belum yakin dengan Tripkita travel. Lebih ke tindakan preventif saja, kalo terjadi wanprestasi.

img-20170120-wa00601

Penghematan yang lain, adalah gak beli bagasi Airasia pada saat pergi. Nanti pulangnya baru diberikan fasilitas bagasi. Tujuannya biar anak-anak belajar packing light, bawa koper max 20inch dengan berat max 7kg, bisa antisipasi pembatasan liquid

Lebih dari setengah yang berangkat berpaspor baru. Di Palopo belum ada imigrasi, jadinya harus ngurus ke Makassar atau Pare-pare sekitar 200km dari Palopo. Udah gitu imigrasi sempat error aplikasinya selama beberapa hari. Pas udah bagus aplikasinya dilakukan pembatasan pengambilan dengan surat kuasa. Terpaksa mereka harus datang sendiri ambil agar beres soal urusan paspor.

Ada sedikit masalah soal nama tiket. Tiket dibelikan atas nama Gasali, sesuai dengan nama di kantor. Belakangan saat paspornya jadi namanya Gazali Wellang, di KTPnya namanya Gazali. Waduh, Airasia agak strict soal nama.  Saat masuk ruang tunggu, kita sengaja nunggu sampai antrian panjang baru ikut antri. Biar petugasnya sibuk duluan, udah gak sempat ngurusin hal seperti. Ada 2 petugas yang melayani pemeriksaan paspor dan boarding pas. Pada saat tiba giliran, petugas yang pegang paspornya Gasali sempat nanya ke petugas yang satu lagi, “Kalo nama belakangnya gak ada gimana?”Petugasnya yang satu jawab, “Gak apa-apa. Agak lama petugas itu meneliti sampai akhirnya paspor dikembalikan. Hihihi, lega.

Secara keseluruhan, tour dari Tripkita memuaskan. Makanan nilainya 9, ada 2x breakfast, 2x lunch, 2x dinner. Breakfastnya di hotel yang kita nginap, cukup lengkap dan gak pas-pasan. Nasinya 2 macam, lauknya ada 3-4 lauk plus sup, ada roti bakar dan selai, ada teh, kopi, jus dan susu, ada buah. 2x sistem buffet, all you can eat. Sekali di hotel Picnic lengkap dengan pasta dan pizza, sekali di Noongnooch village. 2x sistem prasmanan, sudah disiapkan diatas meja untuk 7orang. Puas dan rasanya cocok di lidah.

Transportasi nilainya 9. Busnya bersih, bukan bus tua, tempat duduknya tidak lusuh.

Guide bisa diberi angka 8.5. Pak Ismail, muslim dari Phuket, bisa berbahasa Indonesia fasih karena pernah magang di kedutaan dan beberapa kali datang ke Indonesia. Orangnya asik, pengaturannya bagus. Rajin mengingatkan untuk cek paspor, gigi palsu dan cincin kawin. Katanya sering sekali kejadian udah jauh, baru ada yang melapor ketinggalan barang. Informasinya jelas, akan kemana hari itu, penjelasan kenapa hanya bisa sebentar di tempat itu, atau kenapa harus keluar dari hotel lebih awal. Di hotel, proses check in cepat dan sempat memberi penjelasan barang apa yang free dan tidak free di kamar. Juga mau mengakomodir keinginan teman-teman yang pengen belanja di Mall Platinum, termasuk menyediakan kue ultah buat saya dan kata teman, itu gratis. Hari terakhir ngasih tambahan 1 air mineral dingin saat cuaca lagi terik di Wat Pho.

20170120_2237301

Toko Konfai di Asiatique

Mengenai itinerary, juga pas. Asiatique yang buka sampai tengah malam, bisa kita explore begitu tiba di Bangkok. Apalagi dapat info tempat belanja souvenir/oleh-oleh murah disitu. Ada gerai Kon Fai, yang pemiliknya bisa bahasa Indonesia. Memang murah. Berada gak jauh dari pintu masuk Asiatique dekat KFC. Beli baju kaos disarankan sama Pak Ismail di Wat Arun, pilihannya banyak dan harganya rata-rata 100baht. Selain itu ada tempat yang wajib dikunjungi turis yaitu Toko Madu dan Gems. Pak Ismail juga menyarankan, itinerary hari kedua dichange dengan hari ketiga supaya lebih pas.

Hotel, nilainya 8. Malam pertama di The Season Huamark Bangkok, hotel udah tua banget, berada dalam gang dan pinggir sungai, property kamarnya lusuh, TVnya masih berkonde. Malam kedua di Baron Beach Pattaya, yang ini hotelnya bagus dan keren, lokasinya dekat dengan pantai, persis di depan mall yang tutup sampai jam 11 malam, kolam renangnya keren, kamarnya bagus, amenitynya standar bintang 3, TV Lcd dan ada balkonnya yang menghadap ke kolam renang. Dekat juga dengan Hard Rock Cafe Pattaya.

Hotel Baron Beach Pattaya

16195361_1898305200455747_5705017941855512675_n

milih ladyboy yang paling sexy

Harusnya saya request Alcazar show masuk dalam itinerary. Pikiran saya, ntar disana saja dipikirkan kalo mau nonton. Guidenya menawarkan tiket 650baht. Ngecek di hotels2thailand.com seat standard 299 baht (show only), 407baht (show+transfer), vip seat 407baht (show only).  Jauh bedanya, tapi untuk beli online harus minimal 24 jam sebelumnya. Emang bener, ke Pattaya kalo gak nonton Alcazar rasanya ada yang kurang. Hehehe. Ladyboy cantik, bodinya cakep. Kita yang cewek aja terkagum-kagum, sexynya itu loh. Liat teman-teman cowok pada gak berkedip nontonnya. Hehehe. Saya jadi mau  berfoto sama salah satu lady boy. Pak Ismail bilang siapin uang pas 20baht. Begitu udah berfoto trus kasih 20baht, ladyboynya protes. Ini kurang harusnya 40 bath, saya bilang hanya itu. Trus dia tunjuk orang yang bawa plang harga foto, ternyata 40baht. Baiklah saya cukupkan duitnya.

Setelah check in hotel Baron Beach Pattaya, saat acara bebas. Masih ada waktu sejam untuk menjelajahi mall sebelum tutup jam 11malam. Saya sih bukan  penikmat mall, beberapa teman yang pengen masuk melihat-lihat. Mallnya cukup lengkap, banyak gerai merk ternama disini. Saya hanya beli heatech pantsnya Uniqlo. Setelah itu naik songtaew menuju Art in Paradise. Tujuannya bukan Art in Paradise itu, tapi tempat nonton Tiger show yang ada di sebelahnya. Tadi waktu main di Art in Paradise 3D (semacam de Mata kalo di Yogya atau Trick Eye Museum di Jeju), Pak Ismail menjelaskan bahwa kalo mau nonton Tiger Show di depan sini. Didekatnya juga Spiderman Show, Russia Show.

Nyampe sana, daerah itu udah gelap. Udah hampir tengah malam, hanya ada 1 bus yang masih parkir. Nanya beberapa orang mereka gak tau atau mungkin mereka gak ngerti apa maksud kita. Emang sih kata Pak Ismail, orang Thai gak boleh masuk, shownya hanya untuk turis dan sebenarnya ilegal. Pak Ismail sewaktu di hotel menawarkan untuk mengantar, tapi tanya berapa orang yang mau pergi. Yah waktu itu gak jelas berapa yang mau nonton. Songtaew yang kita naiki, ngasih tau bahwa sexy show adanya di walking street. Teman yang nanya penjual buah di depan Art in Paradise, juga ngomong hal demikian, adanya di walking street. Dia bahkan mau mengantar kita berenam dengan 150baht. Saya bilang gak usah, biar kami kesana naik songtaew saja. Songtaew jauh dekat 20baht. Di sepanjang trotoar pantai banyak hantu pohon kelapa. Istilah yang dipakai Pak Ismail untuk ladyboy/wanita yang sedang menunggu pelanggan, hehehe. Di walking street, adanya agogo show. Kayaknya sih itu yang dimaksud sexy show. Kita cuman pengen nonton Tiger show yang katanya belum lengkap ke Pattaya kalo belum nonton itu. Kita mutar balik setelah hampir setengah perjalanan menyusuri walking street. Gak nyaman juga secara cuma kita yang berjilbab yang ngitarin disitu. Kami jalan kaki ke hotel secara jalan pinggir pantai itu satu arah, bisa naik songtaew tapi mutar dulu.

Hari terakhir di Bangkok, bertepatan dengan ultahku. Dapat surprise kue ulang tahun saat makan siang. Paginya ada drama pertengkaran antar teman yang ternyata cuma acting, kata mereka pengen liat saya terpancing emosinya. Saya pikir itu beneran lho, dan saya nanggapinnya adem aja, minta mereka diam dan meredam emosi.  Thanks, anyway guys.

16174420_1898921803727420_3379297785979149890_n

Surprise for my birthday

Birthday trip tahun lalu saya ada di Mecca, tahun ini di Bangkok, mudah-mudahan panjang umur tahun depan saya ultah pas lagi jalan, hehehe.

Saya liat teman-teman sangat enjoy dengan perjalanan ini. Outing tujuannya memberikan suasana rileks dengan rekreasi bersama teman kantor sekaligus untuk memperkuat hubungan antar personal sesama teman yang pada akhirnya diharapkan berpengaruh positif pada produktivitas kerja.

Kata mereka, masih kurang puas utamanya belanja di Mall Platinum. Banyak barang bagus dan murah disana. Saya mendorong mereka buat merencanakan kesana lagi atau ke tempat lainnya. Saya juga masih pengen ke Bangkok lagi. Meski ini sudah yang ketiga kalinya tapi ada beberapa tempat yang menarik seperti Kebun bunga Matahari di Lopburi, Resto Chocolateville yang katanya happening area banget, termasuk lanjut ke Chiang mai atau ke Chiang rai.

20170121_1917451

salah satu photo scene di Art in Paradise

20170121_1550281

Photoshop di Laser Buddha Pattaya

Advertisement

4 thoughts on “Outing Kantor: Bangkok

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s