Melihat banyak yang melirik postinganku tentang Korea, saya jadi kepingin menambah informasi seputar jalan-jalan ke Jeju Island yang belum sempat ditulis.
1. Untuk ke Jeju, banyak pilihan moda transportasi dari Seoul antara lain naik pesawat, naik bis nyambung ferry ataupun naik kereta nyambung ferry. Yang paling praktis adalah naik pesawat, sejam sampai di Jeju. Harganya gak begitu mahal, apalagi perginya bukan pada waktu weekend. Penerbangan ke Jeju banyak sekali, bisa dicek di mesin pencari http://www.skyscanner.com. Saya memilih terbang dengan Eastarjet dengan pertimbangan murah termasuk bagasi 15kg, dan websitenya mudah dimengerti. Selain itu bisa dicancel tanpa fee sama sekali sepanjang jenis tiketnya discounted fare/normal fare dan pembatalannya kurang dari 7 hari sebelum tanggal keberangkatan. Waktu itu karena ada perubahan itinerary, saya melakukan pembatalan kemudian beli ulang. Hebat ya, refundnya langsung kembali lho di kartu kredit. Harga tiket yang saya jadi beli Rp 745ribu pp berangkat sabtu pulang senin Sebenarnya ada yang lebih murah seperti Jin Air, namun hanya bisa dibeli sama yang ngerti bahasa Korea. Jin Air khusus domestik, gak ada pilihan bahasa ke Bahasa Inggris.
2. Saya memilih pesawat paling pagi ke Jeju jam 06.35. Biar bisa langsung in action di sana. Sempat bingung juga, gimana caranya ke bandara Gimpo (Seoul) sepagi itu. Google info menginap di bandara Gimpo, gak ada yang penjelasan yang pasti dan update. Mau berangkat dengan kereta paling pagi jam 05.30, bakal telat. Secara kita belum punya bayangan sebesar apa bandaranya. Jadinya minta saran dari owner Ann Guesthouse sekalian menitip sebagian barang-barang kami yang gak dibawa ke Jeju. Kami hanya bawa barang untuk keperluan 2 hari saja. Ms Ann memesankan kita taksi jumbo yang muat untuk 8 orang. Sampai di bandara Gimpo jam 4.30, bandara sangat sepi dan belum ada counter check in yang buka. Kami masih menunggu sekitar sejam baru bisa check in. Proses check in aman dan lancar.
3. Untuk kenyamanan jalan-jalan di Jeju, kami memutuskan rental mobil saja. Kebanyakan orang merekomendasi untuk sewa mobil atau taxi karena jarak antara tempat wisata satu dengan yang lainnya cukup jauh. Ada bis umum tapi haltenya terbatas dan gak persis turun di depan tempat wisatanya. Selama saya di Jeju, jarang lihat bus dan haltenya. Secara wisata jeju kebanyakan adalah wisata alam dan untuk ke tempat wisatanya saja dari tempat parkir jalannya lumayan jauh, maka sewa mobil merupakan hal yang praktis. Saya dibantu sama situs tripadvisor mencari taxi jumbo yang muat 8 orang. Ini linknya:
http://www.tripadvisor.in/ShowTopic-g297885-i10493-k5219178-Jeju_Taxi_Tours-Jeju_Jeju_do.html
Ketiga-tiganya saya email dan semuanya membalas. Saya memutuskan memilih Han jeong yong Mobile; 010~2082~0095
(email: lh2eon@naver.com ) .
Tadinya ngasih harga 440,000KRW/2hari tapi setelah ditawar deal di harga 360,000KRW selama 2 hari city tour sudah termasuk biaya parkir, bensin dan makan siang supir). Harga dealnya sebenarnya sama saja dengan 2 taxi lainnya, tapi mobilnya free wifi dan bahasa inggris yang dipakai di email lebih tertata bagus dibanding lainnya. Selain itu, emailnya juga ngasih info mengenai tempat-tempat apa saja yang dapat dikunjungi di Jeju. Orangnya masih muda sekitar 30-35 tahun dan ramah, mobilnya bersih dan bagus. Dia ngantarin kita kadang sampai di tempat pembelian tiket sekalian bantu beliin tiket, kadang juga sampai di tempat berfoto. Jadi dia fotoin kita dulu di tempat kebanyakan orang berfoto seperti di nama tempat atau nama landmarknya, abis itu ngasih petunjuk dimana dia akan menunggu jika kami selesai jalan. Orangnya unik juga, kalo kita mau difoto dan ada orang lain yang mengganggu, si Mr han akan ngomel minta mereka pindah.

4. Sampai di bandara kami langsung di jemput Mr Han untuk city tour hari pertama. Kami tidak ada itinerary khusus di Jeju, jadi mengikut saran Mr Han saja. Mr Han juga meminjamkan buku bergambar tentang tempat wisata di Jeju.
Hari Pertama
- Manjangul Cave: gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa,Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku. Disini kami harus jalan sejauh 1km untuk sampai ke ujung gua.

- Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
- Seongeup Folk Village, kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletakdi kaki Mt. Halla sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur. Tempat ini juga merupakan tempat syuting K-Drama Dae Jang Geum. Kami dipandu oleh seorang wanita asal Filipina yang menceritakan kehidupan masyarakat Jeju. Beberapa cerita yang dapat saya tangkap:
a. Pria jaman dahulu diperlakukan istimewa karena jumlahnya lebih sedikit dari wanita akibat banyaknya pria yang tewas dalam perang. Wanita yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, sedangkan laki-laki kerjanya hanya tidur, main dan mabuk-mabukan. Disini diceritakan wanita harus berjalan jauh untuk mengambil air, menggiling padi sambil mengasuh anak. Juga sangat mengandalkan air hujan, untuk memperoleh air hujan yang bersih para wanita menjalin jerami seperti kepang kemudian diikatkan di pohon. Air yang mengalir melalui dedaunan di pohon kemudian disaring lewat jerami lalu turun di gentong air yang ditaruh di bawah pohon tersebut.
b. Binatang peliharaan mereka adalah babi berambut hitam (black haired pig), makanannya adalah kotoran manusia. Toilet mereka bersebelahan dengan kandang babi tersebut.
c. Cara menandakan penghuninya ada atau tidak adalah dari palang kayu di depan rumah. Kalo tidak ada palang kayu, berarti penghuninya ada dirumah. Kalo 1 palang kayu, penghuninya keluar tapi hanya sebentar. 2 palang kayu, keluarnya seharian. 3 palang kayu keluarnya untuk waktu yang sangat lama.
d. Ternyata, ujung-ujungnya adalah jualan. Pada akhir tour, kami diajak ke ruangan ber-AC lalu ditawari berbagai produk buatan lokal seperti madu dan bubuk tulang kuda yang harganya lumayan. Kami menolak dengan sopan meski gak enak hati udah diantar berkeliling. Tapi begitu naik di mobil, adikku berubah pikiran kemudian turun lalu membeli salah satu productnya.
- Mysterious Road, daerah dimana mobil bisa berjalan sendiri. Mr Han 2x mendemokan dengan menetralkan persneling dan meminta kita melihat bahwa dia tidak mengendalikan mobil. Panjang jalan misteri ini kurang lebih 300m. Info google, bahwa jalan misteri ini mengandung magnet yang membuat benda yang ada diatas jalan ini bisa berjalan sendiri.
- Loveland, dekat dengan Mysterious Road. Khusus buat dewasa. Beruntung kedua anak saya memilih tinggal di mobil melanjutkan tidurnya. Dijamin kenyang lihat berbagai jenis ‘burung’ dan berbagai pose dalam bentuk diorama, patung atau gambar sekaligus horny-horny dikit…..hehehe
Hari Kedua
Jeongjeyeon Waterfall. Di kawasan ini ada 3 air terjun dan kami pergi ketiga-tiganya. Meski cukup jauh berjalan namun kami dimudahkan dengan jalanan yang sudah tertata rapi yang terbuat dari batu atau kayu.
Trick Eye Museum. Museum ini keren. Coba saja liat foto-fotonya.
Ke hotel Seaes yang tamannya dijadikan salah satu tempat syuting Secret Garden, yaitu adegan ciuman pertama Ra Im dan Jo Woon.
Soingok Theme Park Jeju. Not recommended, keliatannya udah bukan tempat populer lagi disana, isinya hanya miniatur landmark berbagai negara maupun lokal.
Osulloc Tea Museum. Karena capek, saya hanya tinggal di mobil bersama anak-anak. Yang lain pada masuk ke museum. Mr Han datang ngasih anak-anak es krim green tea yang rasanya enak.
5. Kami tidak dipatok waktu di satu tempat sama Mr. Han, jadi sebebasnya saja. Yang penting perjanjiannya 8 jam sehari, lebih dikit gak masalah.
6. Kami nginap di Jeju HK II yang terletak di dekat pinggiran pantai. Hostelnya sangat biasa jika dibanding apartemen kami di Seoul. Kami memesan 1 kamar yang isinya 8 tempat tidur tapi dikasih 2 kamar yang berisi 6 dan 4 tempat tidur. Fasilitas kamar hanya ada tempat tidur. Dapat sarapan berupa roti dan selai, ada dapurnya yang bisa dipakai, dan ada mesin cuci lengkap dengan sabunnya.
7. Untuk beli oleh-oleh di Jeju, kami belanja di Underground shopping centre. Kebanyakan belinya kosmetik, soalnya lagi banyak diskon dan murah seperti Faceshop, Etude, Nature Republik dan masih banyak lagi. Nyari baju kaos korea, gak ada yang cocok harganya.
8. Saya baru tau di Jeju, kalo ternyata masuk salah satu The New Seven Wonder. Jadi bertambah tantangan saya untuk ke semua New 7 Wonder yang pastinya setelah ini wajib ke Pulau Komodo.




Leave a reply to Anggraini Wahyu Cancel reply