AMALAN-AMALAN UMROH DAN KESALAHAN UMUM YANG DILAKUKAN PADA SAAT BERUMROH (bagian 8)

Catatan: tulisan ini belum selesai

 

Penjelasan singkat tentang amalan-amalan umroh:

Orang yang hendak umrah, jika sampai di miqot disunnahkan mandi dan memakai wangi-wangian di badan tidak boleh di kain ihromnya, jika tidak mungkin mandi di miqot maka tidak apa-apa, tetapi disunnahkan mandi di Makkah ketika sampai sebelum thawaf jika ada kesempatan.

Laki-laki tidak menggunakan pakaian yang berjahir tetapi memakai kain ihron dan sunnah pakai warna putih dan bersih. Sementara wanita berihrom dengan pakaian keseharian tidak harus putih asalkan tidak menampakkan perhiasan atau mengundang syahwat.

Niat masuk ibadah umrah dengan mengucapkan…

Sepanjang perjalanan memperbanyak talbiyah, dzikir dan doa pada Allah.

Apabilah sampai di masjid haram disunnahkan mendahulukan kaki kanan dan membaca…

Kemudian bertalbiyah sampai di depan Ka’bah

Menuju hajar aswad, tempat dimulainya thawaf. Jika memungkinkan mengusap dengan tangan kanan dan menciumnya jika bisa. Jika kesulitan, daripada menyakiti orang lain dengan berdesak-desakan, boleh memberi isyarat kepadanya dengan mengangkat tangan kanan sambil mengucapkan:

Thawaf harus dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar, karena thawaf seperti  shalat hanya dalam thawaf diperbolehkan bicara.

Posisi Ka’bah harus disebelah kiri badan, melakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran, jika tiba di rukun Yamani hendaknya mengusap tangan jika mudah dilakukan tanpa mencium ataupun memberi isyarat dengan mengucapkan

Disunnahkan jalan cepat dengan memendekkan langkah pada 3 putaran pertama khusus laki-laki, disunnahkan pulah pertengahan selendangnya diletakkan dibawah pundak kanan dan kedua ujungnya diletakkan diatas pundak kiri, disunnahkan memperbanyak zikir dan berdoa kepada Allah semampunya dan mudah baginya disemua putaran, karena dalam thawaf tidak ada doa dan dzikir khusus. Doa antara rukun yamani dan hajar aswad dengan membaca berulang-ulang:

Setelah selesai thawaf memakai selendang dengan cara meletakkannya diatas ke dua pundak dan kedua ujungnnya diatas dada.

Melakukan shalat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim. Disunnahkan Surat pendek yang dibaca setelah Al fatihah pada rakaat pertama adalah Al Kafiirun dan Al Ikhlas pada rakaat Kedua.

Keluar melakukan sai menuju Shofa, naik atau berdiri dilerengnya jika mudah membaca pada putaran pertama:

Dan disunnahkan menghadap kiblat diatas bukit shofa dengan membaca. Lalu berdoa dengan doa yang mudah baginya sambil mengangkat kedua tangan, doa dan dzikir diulang sampai 3x lalu turun dan berjalan menuju marwa. Apabila sampai pada tanda hijau hendaknya yang laki-laki mempercepat jalan sampai tanda hijau yang kedua. Wanita cukup berjalan biasa saja. Dilakukan sebanyak 7x putaran, berawal di Shafa dan harus berakhir di Marwah.

Jika sudah selesai sai, mencukur rambut atau memendekkannya namun mencukur lebih afdhol.

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan jamaah haji/umroh

  1. Mulai thawaf sebelum hajar aswad, yaitu antara hajar aswad dan rukun yamani.
  2. Thowaf berdesak-desakan dalam hijr ismail, masuk dari satu pintu dan keluar lewat pintu lain, meninggalkan sebagian hijr ismail. Ini adalah kesalahan besar dan tidak sah thawafnya, karena pada hakekatnya dia belum thawaf di ka’bah melainkan thawaf sebagiannya saja.
  3. Lari-lari kecil disemua putaran
  4. Berdesak-desakan ke hajar aswad untuk menciumnya, mengumpat,
  5. Berkeyakinan bahwa hajar aswad bisa memberi manfaat, makanya anda bisa melihatorang-orang jika mengusap hajar aswad mereka mengusapkan bekasnya pada seluruh tubuhnya atau mengusapkannya pada anak-anak yang mereka bawa. Umar bin Khattab berkata: Sesungguhnya saya benar-benar tahu bahwa engkau adalah seonggok batu yang tidak bisa memberikan manfaat dan bahaya, kalau bukanlah karena saya pernah melihat Nabi menciummu maka aku tidak akan menciummu.
  6. Para jamaah haji mengusap seluruh pojok-pojok ka’bah bahkan mengusap seluruh dindingnya, ini semua adalah kebodohan, karena sesungguhnya mengusap adalah ibadah dan pengagungan kepada Allah, maka wajib melakukannya seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah, dan beliau tidak mengusap kecuali hajar aswad dan rukun yamani
  7. Mengkhususkan doa tertentu pada setiap putaran dan tidak berdoa selainnya. Boleh berdoa dengan doa-doa yang disenangi dari kebaikan dunia dan akhirat, berdzikir kepada Allah dengan dzikir apa saja, tasbih, tahmid, tahlil, takbir atau membaca alquran
  8. Berkumpul dengan seorang pemandu thawaf dan memimpin dengan suara keras lalu mengikutinya dengan satu suara, hingga suara menjadi ramai dan mengakibatkan kegaduhan sehingga mengganggu orang thawaf lainnya, mereka tidak mengetahui apa yang mereka ucapkan dan menghilangkan kekhusuan.

Sumber: Buku Petunjuk Haji dan Umroh oleh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Muhammad bin Shloeh Al utsaimin.

Leave a comment