Pengalaman ikut Lomba Marathon Stand Up Paddle

kayak-marathon-tirto-mico-7_ratio-16x9

Sumber foto: dari sini

Tetiba ada email konfirmasi keikutsertaan Belitong Geopark International Stand Up Paddle & Kayak Marathon 2019 (BGISKM) yang masuk di email. Rupanya PIC Stand Up Paddle (SUP) di Kantor Pusat yang mendaftarkan. Dalam lomba tersebut ada tiga kategori yang dilombakan, Stand Up Paddle (terbagi lagi subkategori Marathon dan Race), Kayak Marathon, Traditional Canoe. Saya di daftar di 2 subkategori Stand Up Paddl: Marathon dan Race. Pengalaman main paddle baru seiprit udah didaftarin lomba. Hehehe. Anggap saja ini kehormatan ditugaskan sebagai peserta lomba. Lomba ini sudah memasuki tahun kedua dan masih dipusatkan di Tanjung Kelayang Belitong.

Lomba SUP Marathon hari minggu, kami datang sejak hari Kamis sore. Hari Jumat pagi, latihan sekalian mengecek rute marathon. Rute Kayak Marathon start dermaga tanjung Kelayang, Pos 1 Batu Haji, Pos 2 Pulau Babi Kecil, Pos 3 Batu Berlayar dan kembali ke dermaga Tanjung Kelayang dengan jarak 8km. Medannya cukup berat, di pagi itu angin cukup kencang dan di beberapa area ada yang dangkal tapi penuh dengan terumbu karang. Lumayan capeknya dan kita selesai latihan sekitar tengah hari. Sorenya kita ikut pembukaan BGISKM secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Babel. Continue reading

Jalan-jalan di Muscat, Oman

This slideshow requires JavaScript.

Sepulang dari Moscow, pesawat kami bakal transit lama di Muscat, Oman. Tiba jam 6 pagi di Muscat Airport dan bakal terbang lagi lepas tengah malam. Jadi waktu transit bakal kami manfaatin buat jalan-jalan di kota Muscat. Saya memilih untuk sewa mobil selama 1 harian. Maksudnya biar nyantai dan ada tempat buat ngadem secara Muscat saat itu panasnya luar biasa. Bisa mencapai 40 derajat Celcius.  Tadinya saya jauh-jauh hari udah booking mobil sewa di Rentalcars.com seharga 1.7juta/hari untuk jenis mobil Pajero dan sejenisnya. Eh beberapa hari sebelum hari H, ada penawaran dari Europcar untuk jenis mobil yang sama seharga 1.1juta/hari. Itu udah termasuk sewa car seat untuk baby Ghazy. Jadinya kami batalkan Rentalcars trus booking lagi. Lumayan menghemat.  Kami total bertujuh makanya sewa mobil yang sesuai dengan banyaknya penumpang. Mbak Ajeng, seorang kenalan di milis Backpackerdunia pengen gabung karena kita pulangnya pake pesawat yang sama. Jika cuma bereempat, nyewa mobil kecil kayak Yaris cukup murah.

Begitu tiba di Muscat Airport, kami menuju Imigrasi. Sempat ada kekuatiran mengingat E-visa kami tidak ada hard copynya karena apply saat transit di  bandara Muscat sewaktu menuju Moscow. Ternyata E-visa Oman cukup ditunjukkan aja melalui hp. Counter Europcar dan counter rental mobil lainnya ada setelah imigrasi. Proses ambil kunci cepat saja dan kami diarahkan untuk mengambil mobilnya di parkir mobil bandara. Kami diberi mobil Fortuner setir kiri. Sebenarnya saya sendiri belum punya pengalaman setir kiri cuma ngeliat aja selama pak suami nyetir mobil di Eropa awal tahun ini. Mbak Ajeng yang jadi navigator. Dia sebenarnya juga barusan keliling swiss dengan nyewa mobil dan nyetir sendiri. Cuma berhubung saya yang booking makanya saya yang jadi driver. Bisa nambah driver cadangan tapi nambah biaya lagi. Prinsip saya kalo gak dicoba ya gak tau rasanya. Dan setelah dicoba, diawal memang agak kagok dan setelah itu biasa. Saya juga masih punya pe-er saat melewati roundabout alias bundaran, masih suka melaju padahal kendaraan yang udah masuk duluan di bundaran harus diberi jalan lebih dahulu. Alhasil menuai klakson, hehehe. Continue reading

Transit di bandara Muscat, Oman

IMG_5206

Transit di Bandara Muscat

Tergiur dengan promo Oman Air, jadilah saya mengissued tiket Jakarta-Moscow buat berempat minus pak suami. Tadinya kepikiran dengan lamanya transit di Muscat, perginya transit 18jam di Muscat, pulangnya transit 19 jam di Muscat pula. Namun menimbang dan memperhatikan referensi teman-teman traveler, yah coba dinikmati saja transitnya. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali jalan, bisa dapat 2 negara yaitu Oman dan Rusia. Muscat itu ibukota Oman, negara kaya di teluk Arab. Oman Air memang lagi promo terus-terusan utamanya ke Eropa tapi hampir semua rute dengan transit yang panjang waktunya. Harga tiket Jakarta-Moscow pulang pergi sekitar 6,3juta yang diissued sekitar 3 bulan sebelum berangkat. Teman lain malah ada yang dapat lebih murah.

Dari Makassar kami terbang dengan pesawat yang pagi banget ke Jakarta. Masih banyak jeda waktu dengan pesawat ke Muscat, tiba di Jakarta sekitar jam 07.00 sementara pesawat ke Muscat terjadwal jam 14.50 . Tapi lebih baik cepat, ketimbang mepet-mepet tiba di Jakarta kan. Berbahagialah kalian yang tinggal di Jakarta, gak banyak effort untuk jalan ke luar negeri.

Pesawat yang ke Muscat adalah jenis Dreamliner 787 dengan formasi 2-4-2, sepertinya minjam pesawat Srilanka Air karena layar Inflight Entertainment menampilkan logo Srilanka Air meski semua property seperti selimut, alas sandaran kepala, majalah dan sebagainya berlogo Oman Air. Tampak banyak sekali jamaah umrah yang naik pesawat ini. Agak crowded saat naik pesawat karena mereka sibuk saling menukar kursi agar dapat duduk bersama orang terdekatnya. Saya yang dapat kursi paling depan di zona bagian belakang sedikit terganggu dengan cukup banyak yang lalu lalang didepan kami. Continue reading

One day trip ke Yehliu Geopark, Keelung, Jiufen dan Shifen

IMG_0797Cuma 3 hari di Taiwan? Cepet amat. Begitu komentar seorang cowok asal Malaysia yang beberapa kali papasan di Yehliu, dalam perjalanan dari Keelung ke Jiufen dan di Jiufen. Dia sendiri menghabiskan 8 hari di Taiwan. Ya gitu deh, susah dapat cuti lama-lama. Hak cuti saya sekarang udah 15 hari kerja, tapi paling banyak bos ngasih cuti 5-6 hari saja. Selebihnya susah mau dapat cuti sebanyak itu lagi. Jadi meski cuma 3 hari, disyukuri saja. Sisa bagaimana memaksimalkan waktu yang ada.

Jam 8.30 kami baru start dari hostel. Kami mau ke sedikit melipir ke luar kota Taipei. Dari hasil browsing, dalam 1 hari kita bisa ke Yehliu Geopark, Jiufen, Shifen dan Keelung. Asal startnya bisa lebih pagi. Rencananya kami mengkondisikan saja, kalo cukup waktunya ke semua tempat itu. Karena malamnya masih mau ke night market dan nyari warung Indonesia di Taipei City Mall. Tujuannya segitu banyak apa gak capek? Ya capek tapi dinikmati saja mumpung cuma berdua dan kita dari dulu udah terbiasa jalan marathon kayak gini. Walk till you drop. Sekalian olahraga. Continue reading

Chiang Kai Sek Memorial Hall

IMG_0482

Ada dua persamaan Taipei dengan Makassar. Kotanya sama sama hot dan tidak ada perbedaan waktu antara Taipei dan Makassar. Duh, begitu keluar dari bandara angin panas menyengat begitu terasa. Suhunya mencapai 30 derajat Celcius padahal ini sudah masuk musim gugur. Ternyata meski termasuk negara 4 musim tapi jarang muncul salju di Taipei. Kirain ke Taipei bisa ngadem hehe.

Tempat pertama yang kita kunjungi saat di Taipei adalah Chiang Kai Sek Memorial Hall (CKS Memorial Hall). Berlokasi di jantung kota Taipei, tempat ini sangat populer dan dibangun untuk mengenang mantan Presiden Republik Tiongkok, Chiang Kai-Shek yang memerintah cukup lama dari tahun 1948-1975. Bisa dibilang ini merupakan salah satu landmark kota Taipei dan banyak dikunjungi oleh wisatawan. Continue reading

Taipei Easy Card

IMG_1053Selama di Taipei dan pinggiran kota Taipei, kami menggunakan Easy Card untuk transportasi umum seperti bus dan MRT. Dengan kartu ini kita gak perlu repot nyiapin duit receh kalo naik bus atau beli tiket di mesin tiap kali mau naik MRT. Dengan Easy Card, kita bakal hemat 20% untuk naik MRT.  Convenience store seperti 7/11, Family Mart dan beberapa supermarket juga menerima Easy Card sebagai alat pembayaran. Jadi saat tiba di Bandara Taoyuan sampai balik lagi ke bandara Taoyuan cukup pakai kartu itu. Saya beli kartunya 100NTD, desainnya beraneka ragam. Ada seri Sanrio, Hellokitty, Pikachu, Sailor moon atau lainnya. Beda tempat beli, beda juga design Easy Card yang dijual. Untuk bisa dipakai kita harus isi kartu terlebih dahulu. Saya ngisi Easy Card senilai 1000NTD di 7/11 yang ternyata kebanyakan jika ngetrip 3 harian. Padahal itu udah ngetrip ke luar kota seperti ke Yehliu Geopark, ke Keelung, ke Jiufen ataupun naik kereta lokal ke Shilin dan ke bandara bolak balik. Masih tersisa 280NTD atau sekitar 120ribu saat kami tiba kembali di bandara Taoyuan. Continue reading