Perjalanan Paris-Amsterdam sejauh 530km. Perjalanan mulus saja namun menjelang masuk kota Amsterdam, kami sempat salah belok 2x sehingga mutarnya juga cukup jauh. Kami belum terlalu memahami petunjuk google maps di layar handphone. Apalagi kalo sinyal internet timbul tenggelam, kadang sudah waktunya belok tapi karena sinyal hilang kita masih lurus terus. Kesel sih, tapi dimaklumi saja. Namanya juga lagi beradaptasi. Ada sekitar sejam waktu yang dihabiskan untuk mutar sana dan mutar sini. Pada saat inilah kami baru menyadari bahwa mobil rental kami ada fasilitas gpsnya. Setelah itu barulah kami kembali ke jalan yang benar. Dan gak perlu tergantung sama sinyal. Sampai di hotel Double Tree by Hilton NDSM Wharf udah jam 8 malam. Masuk parkir bingung sendiri, gak ada tempat ambil struk parkir. Setelah diperhatikan, ada beberapa tombol di dekat palang dan salah satunya hotel Double Tree. Setelah dipencet barulah palang terbuka. Oalah. Kami parking di tempat parkir gabungan berbagai company yang ada di sekitar pelabuhan, namun masing-masing company udah menandai area tempat parkirnya masing-masing.
Pada saat check in, resepsionisnya bilang kalo mau parkir gratis bisa di belakang hotel tapi sampai jam 9 pagi. Saya minta ijin untuk memindahkan mobil dan dibolehkan oleh mereka. Lumayan jadinya gratis. Resepsionisnya juga nunjukin dimana tempat sarapan. Padahal rasanya saya memesan kamar tanpa sarapan. Saya iya iya saja dan besoknya mencoba sarapan disana. Kali saja di reservasi kita terbaca tanpa sarapan dan di sistemnya mereka terbaca reservasi dengan sarapan. Lumayan buat makan sereal, roti, susu, buah dan kopi. Makanan yang lain gak diambil, kuatir terkontaminasi dengan unsur non halal. Malam itu sebenarnya saya masih mengajak untuk jalan-jalan ke area Red Light District, cuman gak ada yang mau.
Saya memilih hotel ini, biar bisa naik ferry ke I Amsterdam Sign yang ada di dekat Amsterdam Central trus jalan kaki menuju museum Ritz dimana ada I amsterdam Sign juga.
Ternyata kami salah naik ferry. Kirain hanya ada satu rute ferry ternyata ada beberapa rute. Meski begitu senang juga menyeberang memperhatikan warga sana menyeberang dengan membawa sepeda-sepeda mereka. Saya putuskan untuk balik saja ke hotel dan ke Ritz Museum dengan naik mobil. Dan ternyata di kedua tempat tersebut sudah gak ada I amsterdam sign. Hehehe kudet saya. Lokasinya sekarang berada di Schipol Airport. Sign itu dibongkar dengan alasan terlalu banyak orang di sekitar Ritz Museum akibat adanya sign tersebut. Mungkin untuk mengantisipasi aksi terorisme terhadap Ritz Museum.
Anak-anak cuma pengen ke I amsterdam sign. Jadinya kami ke Schiphol Airport meski was-was I amsterdam sign susah ditemukan atau itu berada di dalam kawasan yang sudah terlarang bagi non penumpang pesawat. Alhamdulillah mudah ditemukan, lokasinya berada di luar bandara dekat pintu masuk/keluar yang ada tulisan Schippol Airport. Kalo datang dengan naik bis dari kota, pas turun bisa langsung lihat I amsterdam sign.
Setelah dari situ, kami melanjutkan perjalanan menuju Berlin.
Beruntung aku masih berkesempatan foto yang di rijksmuseum sesaat sebelum dibongkar. 🙂
pdahal disitu viewnya lebih keren ya
wah sekarang udah gak ada ya tulisannya..
padahal di Indonesia sekarang banyak daerah yang ikut2an bikin tulisan seperti itu..
katanya pindah-pindah mas. yang diairport katanya cuma sementara aja
Seruu ya emang kalau pas ilang signal itu haha. Seruu tapi kesel apalagi kalau sambil jalan kaki
bener. ngeselin banget pas jalan kaki salah arah karena hilang signal
Soalmu cuapekkkk haha