NO | URAIAN | BIAYA (SETELAH KONVERSI KE RUPIAH) | KETERANGAN |
1 | Tiket KL-Sydney pp by Air Asia | 3,051,000.00 | |
2 | Tambahan bagasi Sydney-KL + makan | 193,000.00 | |
3 | Tiket Mks-KL by Airasia | 538,000.00 | |
4 | Tambahan beli hot seat | 95,000.00 | |
5 | Tiket KL-Makassar via Jakarta by Garuda | 2,200,000.00 | |
6 | Visa | 1,653,000.00 | |
7 | Airport tax | 150,000.00 | |
8 | Tiket Sydney Melbourne pp by Tiger Air Australia | 1,233,000.00 | |
9 | Sharing biaya akomodasi 5 malam, makan, beli roti +buah buat sarapan, transport lokal termasuk transport airport, tiket masuk koala park | 3,234,000.00 | setara 300aud dirinci: akomodasi 134aud, transport 112aud, koala park 28aud, makan+sarapan 26aud |
TOTAL | 12,347,000.00 |
Kurs 1 aud = Rp 10,780, 1RM= Rp 3,640
Pengeluaran terbesar adanya di komponen tiket, apalagi pulang dari KL pake pesawat premium. Tiket KL-Sydney dibelinya udah lama, tapi tiket yang lain dibelinya setelah ada kepastian bahwa visanya approved. Begitu juga booking hostel. Dan kami termasuk terlambat mengajukan visa, harusnya udah bisa mengajukan sejak Maret, nanti pada baru kirim berkas di awal Mei 2014. Jadinya harga tiket sudah gak murah lagi, Airasia KL-Makassar saya cek di harga 1,9jt termasuk bagasi dan makan padahal beli 3 bln sebelumnya hanya 700rb. Mending beli Garuda 2,2jt. Melbourne tadinya tidak ada dalam itinerary karena waktunya mepet, tadinya mau ke Canberra saja tapi rasanya sayang ke Australia tapi gak mampir ke Melbourne. So ke Canberra dibatalkan, jadinya harus nambah biaya beli tiket pesawat Sydney-Melbourne pp.
Tranport lokalnya yang mahal, harap maklum coz 2 kota yang kami datangi ini termasuk kota-kota termahal di dunia.
Agar gak terlalu repot mengenai biaya, kami menunjuk salah satu teman buat pemegang kas sekaligus juru bayar. Masing-masing dari kami menyetor sebanyak 300Aud untuk biaya perjalanan. Lebih dan kurangnya akan diperhitungkan kemudian.
Untuk biaya perjalanan diatas kayaknya sudah paling minim, kami hanya ke 1 tempat yang berbayar yaitu Koala Park. Di Melbourne kami dapat sarapan di hostel tapi di Sydney gak dapat, jadinya kami beli roti + selai nutela + buah apel + pisang buat sarapan dan buat bekal di jalan. Budget makan siang juga mepet banget, terhitung hanya 3x makan di resto (2x di Nando’s dan 1x di restoran Turki yang rasanya aneh) selebihnya memanfaatkan bekal. Saya dan beberapa teman suka bawa bekal nasi+abon ikan buat di jalan. Untuk makan malam kami memanfaatkan mie instant atau makanan seperti rica roa, abon dan sambal goreng teri yang kami bawa.
Ribet, iya. Tapi saya pribadi suka yang ribet kayak gini, pengalaman yang didapat banyakkkk banget gak hanya sekedar dapat foto-foto yang bagus.
Berhubung kami dapat visa multiple yang expirednya bulan Mei 2015, next trip kami masih akan ke seputaran Australia. Dan cukup surprise ternyata semua anggota grup ini memastikan diri untuk ikut. Hihi, kirain ada yang kapok jalan model begini.
makasih ya mas kaprilyanto yang udah ngasih jempol…