SUNRISE DI BULETHI PAGODA, SUNSET DI SHWESANDAW PAGODA, BAGAN (MYANMAR #8)

20150515_182403

Sunset at Shwesandaw Pagoda

20150515_182151

Sunset at Shwesandaw Pagoda

Tiba di Terminal Shwe Pyi High way, kami langsung di kerubuti driver yang menawarkan mobilnya untuk berkeliling kota Bagan. Saya langsung menepi di dalam kantor JJ Express sambil mencari Mr Chit Ko. Mr Chit Ko baru datang setengah jam kemudian. 2 orang teman satu bus kita ajak untuk bergabung setelah meminta izin dengan Mr Chit Ko.

It’s OK, kata Mr Chit Ko. Total kami bertujuh. Teman baru kami kakak beradik namanya Sisca dan Anes dari Medan. Mr Chit Ko sempat diprotes sama driver lain karena merasa diambil calon pelanggannya, karena sebelumnya Sisca udah nego tapi belum deal sama driver yang ada di terminal.

Tujuan pertama kami ke Bulethi Pagoda tempat orang melihat sunrise. Sebenarnya sunrise udah lewat, tapi matahari belum terlalu tinggi. Kami stop di pos jaga untuk membayar entrance fee 20usd. 1x bayar untuk melihat semua pagoda yang ada di Bagan. Kami bayarnya pakai uang Kyat, kursnya kena rendah. 20 USD di konversi ke 22500ks. Padahal standarnya 20 USD itu 20000ks. Udah gitu bilang duitnya kurang terus. Termasuk salah kita juga gak teliti menghitung duit sebelum diberikan ke petugas. Alhasil kami merasa kena tipu sekitar 20000ks.
Bulethi Pagoda sudah sepi, hanya ada 3 mobil yang berisi penumpang yang baru tiba di Bagan termasuk kami. Semburat matahari yang meninggi masih sempat kita dapatkan. Di sini kita naik tangga sampai ke puncak Bulethi. Tidak semua pagoda bisa dinaiki sampai puncaknya, mungkin karena factor umur candi. Dan tetap setiap masuk di pagoda itu wajib telanjang kaki.
Sejauh mata memandang, hanya pagoda/candi dimana-mana. Pantas saja Myanmar di sebut negeri seribu pagoda. Takjub. Pagoda-pagoda itu rata-rata dibuat sekitar abad 10-11

Shwezigon Pagoda adalah tujuan kami selanjutnya. Mr Chit Ko menjadi guide yang baik bagi kami, meski kami tidak bisa mengerti keseluruhan ceritanya. Ntar dibantu google saja penjelasannya. Shwezigon dibangun di abad ke 11 oleh raja Anawrahta. Hal penting yang juga ada di Shwezagon Pagoda adalah keberadaan pertama dari penggambaran 37 arwah para leluhur yang oleh warga Myanmar lebih di kenal sebagai nat. Kepercayaan kepada para arwah ini juga sempat menjadi sebuah keyakinan sebelum datangnya ajaran agama Budha.
Kami minta mampir cari sarapan sekalian mau menyegarkan muka dan badan. Warungnya cukup rame, sayang menunya campur dengan menu ‘pork’. Saya cuman minum teh Myanmar and makan pancake banana.

20150515_140330

at Ananda Temple

Beberapa pagoda yang sempat kami kunjungi antara lain Sulamani Guphaya Temple, Dhammayangyi temple (candi terbesar di Bagan), Htilominlo Pahto, Ananda temple, Thatbinnyu Temple, Upali Thein.

Kami juga sempat ke Bagan Nan Myint Tower (Bagan Viewing Tower). Tempat ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat kota Bagan dari ketinggian. Terintegrasi dengan villa dan restaurant. Untuk bisa kesini harus membayar pas masuk sebesar 5USD termasuk orange juice yang dapat di ambil di restoran lantai 9. Kami cukup puas berada disini apalagi dapat free wifi. Nasi goreng seafoodnya juga enak.
Terakhir kami menunggu sunset di Shwesandaw Pagoda. Udara sangat terik, 44 derajat celcius. Beruntung Mr Chit Ko selalu menyiapkan air mineral dingin di dalam mobil dan tissue washlap dingin. Kaki juga udah pada terbakar karena kesana kemari harus nyeker. Yang bikin gak betah berlama-lama di candi karena panasnya kaki saat berjalan di sekitar candi. Matahari perlahan terbenam, kami pun beranjak menuju terminal bus untuk berangkat ke Yangon.

Si Anes ketinggalan tripod di Bagan Viewing Tower. Mr Chit Ko menurunkan kita lalu mengantar Anes mencari tripodnya. Alhamdulillah ketemu. Di terminal kami berpisah dengan Sisca dan Anes yang akan melanjutkan perjalanannya ke Inle Lake. Karena kami bertujuh, kami memberikan Mr Chit Ko sebanyak 65USD dari yang semestinya 55USD.

Keep going with your good services, Mr Chit Ko.
Mr Chit Ko can be reached by email wzaw304@gmail.com

20150515_191027

with Mr Chit Ko

Advertisement

10 thoughts on “SUNRISE DI BULETHI PAGODA, SUNSET DI SHWESANDAW PAGODA, BAGAN (MYANMAR #8)

  1. Tidak terbayangkan dulu bagaimana orang-orang zaman dulu setiap hari beraktivitas di sekitar pagoda dengan suhu udara sepanas dan matahari seterik itu, Mbak. Mereka begitu kuat dan keyakinan religiusnya begitu kuat, sehingga mereka tahan dengan rintangan sebegitu besar :)).

Leave a Reply to ceritariyanti Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s