Seputar Lebaran 2011
Hari ini masuk kerja kembali setelah mudik lebaran plus tambahan cuti. Meski capek banget, karena baru tiba di Palu setelah 36 jam di dalam mobil. Dari Makassar mendarat ke Palu, harusnya hanya sekitar 22 jam. Namun hujan keras sepanjang jalan mulai dari Majene hingga Pasangkayu menyebabkan perjalanan kami terhambat. Banyak genangan air, sebagian daerah menjadi banjir, banyak juga pohon tumbang, juga longsor kecil yang membuat batu dan tanah berserakan di jalan. Adi, adiknya K Idrus, harus turun hujan-hujanan membersihkan batu-batuan agar mobil bisa lewat dengan mulus. Juga menjadi penunjuk jalur mana yang harus diambil saat kondisi jalan banjir. Maklum mobil swift, mobil rendah, kalo gak hati-hati bisa lecet secara baru saja dimulusin. Perjalanan terhambat total di km 750 dari Makassar, ada longsoran besar di Salubarana, Karossa Mamuju yang membuat kami harus berhenti dan menunggu sekitar 13 jam untuk bisa lewat kembali. Terpaksa harus tidur di dalam mobil, untungnya masih dalam keadaan kondisi ngantuk pas tiba disana sekitar jam 09 malam. Jadinya gak terlalu berasa waktu karena tidur sampai pagi. Longsor masih sekitar 3km dari tempat kami menunggu dan banyak sekali mobil yang juga menunggu untuk bisa lewat, sekitar situ masih ada rumah penduduk yang bisa dipake sumurnya untuk cuci muka dan juga ada mushalla yang bisa ditempati tidur sementara bagi mereka yang gak ingin tidur di mobil. Pagi harinya kami memutuskan untuk menunggu di dekat longsoran agar bisa lewat lebih cepat. Tampak excavator sedang berusaha membersihkan area longsoran, ternyata bukan Cuma longsor saja, jalanan juga ikut amblas sekitar 2.5m. untungnya mobil penumpang masih bisa lewat. Kalo truk dan bis besar mustahil untuk bisa lewat. Jam 11 pagi, kami sudah bisa melewati jalan tersebut, masih harus melewati banjir, singgah makan di pasangkayu dan Alhamdulillah tiba di palu jam 04 sore. Harusnya sy masuk kantor kemarin, namun apa boleh buat ada saja hambatan dan ternyata bukan cuman saya yang mengalami. Akibat cuaca buruk 2 teman sy yang naik pesawat juga gagal mendarat di Palu tepat waktu, ada yang diinapkan di Balikpapan dan ada juga yang pesawatnya kembali ke Makassar.
Alhamdulillah Aya berpuasa sudah penuh, Dede puasanya setengah harinya cuman 1 sisanya puasa penuh. Padahal Dede baru 5 tahun lho.
Tahun ini dikasih cuti banyak ama bos. Padahal rencananya cuman minta cuti 1 hari karena tiket murah adanya di tanggal 25 Agustus, malah dikasih cuti 12 hari. Aneh. Huhuhu. Saya sebenarnya gak rela cuti kalo bukan karena pergi liburan. Karena gak bisa hanya cuti sehari, akhirnya saya memutuskan untuk cuti selama 7 hari. Tiket pesawat sy majukan tanggalnya menjadi tanggal 19. Ambil saja hikmahnya, saya jadi punya kesempatan untuk membereskan rumah di Makassar dan lebih banyak bersama anak-anak. K
Saya berlebaran di Manipi, kampung suami. Udah 2 tahun ini lebaran disana. Kali ini kakak n adikku pergi berlebaran di Balikpapan dirumah kakak yang lain, tahun sebelumnya pergi berlebaran di Bandung dirumah kakak yang lain juga. Jadinya sepi kalo lebaran di Makassar. Dan juga gak ngurusin ketupat dan lauk pauknya. Tinggal makan. Apalagi suasana di kampung meski sederhana dan bersahaja, tapi lebih meriah sambutannya. Sayangnya lebaran kali ini diwarnai perbedaan prinsip mengenai waktu 1 syawal. Bikin gak nyaman, karena bisa jadi dalam 1 rumah, waktu berlebarannya berbeda-beda. Kalo saya n K Idrus memutuskan untuk berlebaran tanggal 30 Agustus, karena toh udah gak sempat sahur. Mending pergi shalat Idul Fitri.
Hampir semua rumah yang dikunjungi menyediakan ketupat dan buras. Makanan khas lebaran di Manipi adalah daging kuda, coto kuda, konro kuda atau sambal goreng daging kuda. Meski udah 8 tahun bersama, sampai sekarang saya belum bisa menikmati hidangan tersebut. Saya tidak tau mengapa. Kalo anak-anak sih begitu menikmati. Jadi terpaksa menikmati buras dengan telur mata sapi, atau kadang-kadang dengan opor ayam.
Lebaran ini kali ini kami sempat mengunjungi om-nya k idrus yang petani sayur-sayuran di Tombolo Pao, Gowa. Daerah yang juga menjadi sentra sayur di Sulawesi Selatan. Lumayan bisa langsung memetik bunga kol, kol, sawi dan tomat dari kebun dan makan ikan karper disini. Sungguh nikmat.
Ooops. I made mistake. Mau komen malah jd reblog. Huaaa.
Kurang foto2nya nih Mba.
iya nih…ntar lagi sy taruh fotonya….