DRAMA VISA ITU MEMISAHKAN KAMI

Komunikasi intens antar anggota baru mulai di bulan Desember via fb messenger khusus anggota,  grup bbm khusus cewek, dan whatsapp sebagai wadah komunikasi antara travel dengan group .

Kami harus memastikan travel mana yang akan dipakai. Banyak masukan tentang beberapa travel, namun sebagian besar condong ke travel yang kami pakai sekarang, dengan pertimbangan sebagian besar pada waktu memutuskan ikut grup ini dapat referensi dari teman teman yang menggunakan jasa travel ini tahun lalu.

Untuk pengurusan visa, karena saya berangkat sendiri, saya harus menyiapkan paspor asli, foto 4×6 5 lembar latar belakang putih dengan komposisi 80%wajah, copy ktp, tiket pesawat, kartu kuning (kartu vaksin meningitis).

Bagi suami istri yang berangkat bersama, tambahan data pendukungnya adalah kartu keluarga dan buku nikah.

Paspor beserta data pendukung dikirim ke travel di jakarta paling lambat 05 februari 2014. Biaya LA ditransfer paling lambat tanggal 14 Februari 2014. Biaya yang ditetapkan oleh travel adalah sebesar USD 485 bagi yg berangkat dari Jakarta dan USD 535 bagi yang berangkat dari luar Jakarta. Bagi yang minta sekamar berdua tambahan biaya USD75/orang, bagi yang ingin diuruskan surat mahromnya tambahan biayanya 500ribu.

Dalam proses pengurusan visa tersebut pada saat paspor sudah dikirim dan biaya LA sudah ditransfer, terjadilah drama di facebook yang menyebabkan 1 teman kami dikembalikan paspor dan biaya LA-nya. Beberapa teman kami kemudian ikut mengundurkan diri dari LA travel tersebut.

Inti drama itu sebenarnya tak lebih karena miskomunikasi. Beberapa teman sangat kritis dan sangat detail terhadap itinerary, pemilihan hotel maupun rincian biaya LA.  Dan mungkin travelnya gak siap dikritisi.

Sedih, karena kami harus terpecah belah. Namun alhamdulillah ada win win solution. Pada akhir penyelesaian masalah, pengajuan visa diapproved untuk semua anggota group, meski 6 orang dari kami tetap memisahkan diri dan memilih LA dari travel lain. Berangkat   dan balik tanah air tetap barengan, hanya di jeddah masing masing diurus sama travelnya.

Dari awal, saya memposisikan diri sebagai anggota yang manis. Apapun keputusan group, saya ikut saja. Saya juga menahan diri untuk tidak banyak berkomentar, biar gak panas otak dan gak panas hati. Berusaha ikhlas sajalah, prinsip saya yang penting jadi berangkat dan beribadah menjadi tujuan utama.

2 thoughts on “DRAMA VISA ITU MEMISAHKAN KAMI

Leave a comment